CRITICAL BOOK REPORT
PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN
Dosen pengampu : Drs. Hudson Sidabutar, M.Si
Disusun
Oleh :
yang pasti mahasiswa lah XD
PROGRAM
STUDI S1 PENDIDIKAN TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK
MESIN
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2018
KATA PENGANTAR
Dengan menyebut nama Allah SWT yang
Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, saya panjatkan puja dan puji syukur atas
kehadiran-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah dan inayah-Nya kepada
saya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas Critical Book Report.
Adapun maksud dari critical book
report ini adalah untuk menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Terlepas dari itu semua, saya menyadari dalam penulisan
Critical Book Report ini banyak terdapat kekurangan. Namun, saya tetap berharap
agar hasil Critical Book Report ini
dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Saya juga berharap kritik
dan saran dari pembaca atas segala kekurangan yang terdapat dalam Critical Book
Report ini.
Medan, 20 Mei 2019
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.
Latar
Belakang
Integrasi berasal dari
bahasa inggris “integration” yang berarti kesempurnaan atau keseluruhan.
Intergasi sosial dimaknai sebagai proses penyesuaian di antara unsur-unsur yang
saling berbeda dalam kehidupan masyarakat yang memiliki keserasian fungsi. Integrasi
sosial akan terbentuk apabila sebagian besar masyarakat memiliki kesepakatan
tentang batas-batas teritorial, nilai-nilai, norma-norma, dan pranata-pranata
sosial. Masalah inetgrasi nasional merupakan
persoalan yang dialami hampir semua negara, terutama negara-negara yag usianya
relatif muda, termasuk Indonesia. Di Indonesia istilah integrasi masih sering disamakan dengan
istilah pembauran atau asimilasi, padahal kedua istilah tersebut memiliki
perbedaan. Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan, integrasi sosial,
dan pluralisme sosial. Sementara pembauran dapat berarti penyesuaian antar dua
atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan (cultural traits) mereka
yang berbeda atau bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan
yang selaras (harmonis). Caranya adalah melalui difusi (penyebaran), dimana
unsur kebudayaan baru diserap ke dalam suatu kebudayaan yang berada dalam
keadaan konflik dengan unsur kebudayaan tradisional tertentu. Cara
penanggulangan masalah konflik adalah melalui modifikasi dan koordinasi dari
unsur - unsur kebudayaan baru dan lama. Inilah yang disebut sebagai Integrasi
Sosial
2.
Tujuan
1. Untuk
menyelesaikan salah satu tugas mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan.
2. Untuk
meningkatkan ketelitian dan pemahaman dari buku yang dikritik.
3. Untuk
menguatkan potensi ataupun keahlian dalam mengkritik isi buku.
3.
Manfaat
1. Agar pembaca maupun penulis tanggap terhadap
hal-hal penting yang ada didalam buku.
2. Untuk memahami materi integrasi nasional
didalam buku.
3. Untuk
menambah wawasan dan pengetahuan mengenai materi integrasi nasional.
BAB II
ISI BUKU
IDENTITAS BUKU ( BUKU
UTAMA ) :
Judul Buku : PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN.
Nama Pengarang :
Apek Gandamana, S.Pd., M.Pd.
Tahun Terbit :
2018
Kota Tebit :
Medan
Penerbit Buku :
Unimed Press
RINGKASAN
ISI BUKU
·
Pengertian
Integrasi Nasional
Istilah
integrasi nasional dalam bahasa inggris adalah “ national integration “. “integration” berarti kesempurnaan atau
keseluruhan. Integrasi nasional adalah upaya menyatukan seluruh unsur suatu
bangsa dengan pemerintah dan wilayahnya. “Mengintegrasikan” berarti membuat
untuk atau menyempurnakan dengan jalan menyatukan unsur-unsur yang semula
terpisah-pisah. Myron Weiner dalam Ramlan Surbakti membedakan lima tipe integrasi
yaitu :
1.
Integrasi
Bangsa
Integrasi
bangsa menunjukkan pada proses penyatuan berbagai kelompok budaya dan sosial
dalam satu kesatuan wilayah dan dalam suatu pembentukan identitas nasional.
2.
Integrasi
Wilayah
Integrasi
wilayah menunjukkan pada masalah pembentukan wewenang kekuasaan nasional pusat
diatas unit-unit sosial yang lebih kecil yang beranggotakan kelompok-kelompok
sosial budaya masyarakat tertentu.
3.
Integrasi
Nilai
Integrasi
nilai menunjukkan adanya konsensus atau kesepakatan terhadap nilai yang minimum
yang diperlukan dalam memelihara tertib sosial.
4.
Integrasi
elit-massa
Integrasi
elit massa menunjukkan pada masalah penghubungan antara pemerintah dengan yang
diperintah.
5.
Integrasi
tingkah laku
Integrasi
tingkah laku, menunjuk pada penciptaan tingkah laku yang terintegrasi dan yang
diterima demi mencapai tujuan bersama.
Menurut
Nurwardani et.al, dalam realitas nasional integrasi nasional dapat dilihat dari
tiga aspek yakni, aspek politik, ekonomi, dan sosial budaya.
1. Integrasi
politik
Dalam
integrasi politik terdapat dimensi vertikal dan horisontal. Dimensi yang
bersifat vertikal menyangkut hubungan elit dan massa, baik antara elit politik
dengan massa pengkiut, atau antara penguasa dan rakyat guna menjembatani celah
perbedaan dalam rangka pengembangan proses politik yang partisipatif. Dimensi
horisontal meyangkut hubungan yang berkaitan dengan masalah teritorial, antar
daerah, antar susku, umat beragama, dan golongan masyarakat indonesia.
2. Integrasi
ekonomi
Integrasi
ekonomi berarti terjadinya saling ketergantungan antar daerah dalam upaya
memenuhi kebutuhan hidup rakyat.
3. Integrasi
sosial budaya
Integrasi
ini merupakan proses penyesuaian unsur-unsur yang berbeda dalam masyarakat
sehingga menjadi satu kesatuan.
·
Pentingnya
Integrasi Nasional
Masyarakat
yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara, sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan. Integrasi
masyarakat yang sepenuhnya memang sesuatu yang tidak mungkin diwujudkan, karena
setiap masyarakat disamping membawakan potensi integrasi juga menyimpan potensi
konflik atau pertentangan.
Al
Hakim (2001) mengemukaan ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan untuk
membangun wawasan kebangsaan indonesia yang solid dan integrasi yang mantap
serta kokoh. (1) kemampuan dan kesadaran bangsa dalam mengelola pebedan suku,
ras, agama, dan golongan dan keanekaragaman budaya dari adat istiadat yang
tumbuh dan berkembang di wilayah nusantara.
·
Perkembangan
sejarah integrasi di Indonesia
1. Model
integrasi imperium Majapahit
Model
integrasi pertama ini bersifat kemaharajaan Majapahit. Struktur kemaharajaan
yang begitu luas ini berstruktur konsentris. Dimulai dengan konsentris pertama yaitu
wilayah inti kerajaan. Konsentris kedua adalah wilayah diluar Jawa (mancanegara
dan pesisiran sebrang).
2. Model
integrasi kolonial
Pemerintah
kolonial mampu membangun integrasi wilayah juga dengan menguasai maritim,
sedang integrasi vertikal antara pemerintah pusat dan pemerintah daerah dibina
melalui jaringan birokrasi kolonial yang terdiri dari ambtenaar-ambtenaar (pegawai) Belanda dan pribumi yang tidak
memiliki jaringan dengan massa rakyat.
3. Model
integrasi nasional Indonesia
Model
integrasi ketiga ini merupakan proses berintegrasinya bangsa Indonesia sejak
1945. Meskipun sebelumnya ada integrasi kolonial, namun integrasi model ketiga
ini berbeda dengan model kedua. Model integrasi nasional ini diawali dengan
tumbuhnya kesadaran berbangsa khususnya pada diri orang-orang Indonesia yang
mengalami proses pendidikan sebagai dampak dari politik etis pemerintah
kolonial Belanda.
Dalam sejarahnya, penumbuhan kesadaran
berbangsa tersebut dilalui dengan tahapan sebagai berikut :
Masa perintis
Masa
perintis adalah masa mulai dirintisnya semangat kebangsaan melalui pembentukan
organisasi-organisasi pergerakan. Masa ini ditandai dengan munculnya pergarakan
Boedi Oetomo pada tanggal 20 Mei 1908.
Masa penegas
Masa
penegas adalah masa dimulai ditegaskannya semangat kebangsaan pada diri bangsa
Indonesia yang ditandai dengan peristiwa sumpah pemuda pada tanggal 28 Oktober
1928.
Masa percobaan
Bangsa
Indonesia melalui organisasi pergerakan mencoba meminta kemerdekaan kepada
Belanda. Organisai-organisasi pergerakan yang tergabung dalam GAPI tahun 1938
mengusulkan Indonesia berparlemen.
Masa pendobrak
Pada
masa tersebut semangat dan gerakan kebangsaan Indonesia telah berhasil
mendobrak belenggu penjajahan dan menghasilkan kemerdekaan.
·
Strategi
integrasi
Ø Strategi
asimilasi
Asimilasi
adalah proses percampuran dua macam kebudayaan atau lebih menjadi satu
kebudayaan yang baru, dimana dengan pencampuran tersebut maka masing-masing
unsur budaya melebur menjadi satu sehingga dalam kebudayaan yang baru itu tidak
tampak lagi identitas masing-masing budaya pmbentuknya.
Ø Strategi
akulturasi
Akulturasi
adalah proses pencampuran dua macam kebudayaan atau lebih sehingga memunculkan
kebudayaan yang baru, dimana ciri-ciri budaya asli pembentuknya masih tampak
dalam kebudayaan baru tersebut.
Ø Strategi
pluralis
Paham
pluralis merupakan paham yang menghargai terdapatnya perbedaan dalam
masyarakat. Paham pluralis pada prinsipnya merupakan integrasi nasional dengan
memberi kesempatan pada segala unsur perbedaan yang ada dalam masyarakat untuk
hidup dan berkembang.
·
Integrasi
nasional Indonesia
Integrasi
nasional dapat dilihat dai dua dimensi, yaitu dimensi vertikal dan dimensi
horisontal. Dimensi vertikal dari integrasi adalah dimensi yang berkenaan
dengan upaya mnyatukan persepsi, keinginan dan harapan yang ada antara elite
dan massa atau antara pemerintah dengan rakyat. Dimensi horisontal dari
integrasi adalah dimensi yang berkenaan dengan upaya mewujudkan persatuan
antara perbedaan-perbedaan yang ada dalam masyarakat itu sendiri.
IDENTITAS BUKU II ( BUKU
PEMBANDING ) :
Judul Buku : Demokrasi, hak asasi manusia masyarakat
madani.
Nama Pengarang :
Prof.Dr. Azyumardi Azra, MA.
Tahun Terbit :
2003
Kota Tebit :
Jakarta
Penerbit Buku :
Prenada Media
RINGKASAN
ISI BUKU
DiIndonesia istilah integrasi masih sering
disamakan dengan istilah pembauran atau asimilasi padahal kedua istilah
tersebut memiliki perbedaan. Integrasi diartikan dengan integrasi kebudayaan,
integrasi sosial dan pluralismesosial. Sementara pembauran dapat berarti
asimilasi dan amalganasi. Integrasi kebudayaan berarti penyesuaian antar dua
atau lebih kebudayaan mengenai berapa unsur kebudayaan mereka yang berbeda atau
bertentangan, agar dapat dibentuk menjadi suatu sistem kebudayaan yang selaras.
Integrasi
sosial adalah penyatupaduan dari kelompok-kelompok masyarakat yang asalnya
berbeda, menjadi suatu kelompok besar dengan cara melenyapkan perbedaan dan
jadi diri masing-masing. Dalam arti ini integrasi sosial sama artinya dengan
asimilasi atau pembauran. Pluralisme kebudayaan adalah pendekatan heterogenis
atau kebhinnekaan kebudayaan dengan kebudayaan suku-suku bangsa dan
kelompok-kelompok minoritas diperkenankan mempertahankan jati diri mereka
masing-masing dalam suatu masyarakat.
Sementara yang dimaksud dengan Integrasi
Nasional adalah penyatuan bagian-bagian berbeda dari suatu msyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang banyak jumlahnya menjai suatu bangsa. Masalah integrasi nasional di
Indonesia sangat kompleks dan multidimensional. Untuk mewujudkannya diperlukan
keadilan kebijakan yang diterapkan oleh pemerintah dengan tidak membedakan
suku, ras, agama, bahasa dan sebagainya. Sebenarnya upaya membangun keadilan,
kesatuan dan persatuan bangsa merupakan bagian dari upaya membangun dan membina
stabilitas politik disamping upaya lain seperti banyaknya keterlibatan
pemerintah dalam menentukan komposisi dan mekanisme parlemen.
PERBANDINGAN
ISI BUKU
·
Buku
utama lebih menjelaskan materi dengan lebih jelas dan rinci dibandingkan buku
pembanding. Karena didalam buku pembanding integritas nasional tidak terlalu
banyak dibahas.
·
Kata
didalam kedua buku mudah dimengerti atau dipahami.
·
Buku
utama menjelaskan buku secara rinci mulai dari sejarahnya, perkembangan dan
integritas nasional saat ini. Sedangkan buku pembanding hanya menjelaskan
mengenai pengertian dan macam-macam integritas.
·
Buku
utama lebih menarik karena dilengkapi dengan gambar-gambar yang mendukung
materi. Sedangkan buku pembanding tidak.
BAB
III
PENUTUP
1. Kesimpulan
Integrasi
Nasional adalah penyatuan bagian-bagian berbeda dari suatu msyarakat menjadi
suatu keseluruhan yang lebih utuh atau memadukan masyarakat-masyarakat kecil
yang banyak jumlahnya menjai suatu bangsa. Masyarakat
yang terintegrasi dengan baik merupakan harapan bagi setiap negara, sebab
integrasi masyarakat merupakan kondisi yang diperlukan bagi negara untuk
membangun kejayaan nasional demi mencapai tujuan yang diharapkan.
2.Saran
Dalam makalah ini penulis memiliki harapan agar
pembaca memberikan kritik dan saran yang membangun. Karena penulis sadar dalam
penulisan makalah ini terdapat begitu banyak kekurangan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar