Makalah
Perkembangan
pesertadidik
Dosen:
Fauzi Kurniawan, S.Psi, M.Psi
Disusun
oleh:
RICHO
HANDIKA
pendidikan
teknik mesin
Universitas
negeri medan
t.a
2017-2018
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang
perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik
yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan
kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta
didikinya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti
: kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.
B. Rumusan Masalah
1. HAKEKAT
PERKEMBANGAN
2. TEORI
PERKEMBANGAN
3. PERKEMBANGAN
REMAJA
4. TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
REMAJA
5. KEBUTUHAN DAN
PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA
6. PERKEMBANGAN
KONSEP DIRI
7. PENYESUAIAN DIRI
DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
8. PERMASALAHAN
YANG TIMBUL PADA MASA USIA SEKOLAH MENENGAH
9. IMPLIKASI
PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
BAB I
HAKEKAT PERKEMBANGAN
A.
Pengertian Dan
Ciri-Ciri Perkembangan
Istilah
perkembangan berarti serangkaian perubahan-perubahan progressif yang terjadi
sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Vandale (dalam Hurlock 1980) menyebutkan bahwa perkembangan bukan
sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seserang, melainkan
suatu proses integrasi dari banyak struktur dan proses yg kompleks.
Perkembangan dapat diartikan sebagai
“perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu
dari mulai lahir sampai mati” (The berlangsung secara sistematis, progresif,
dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik /jasmaniah maupun psikis/ rohaniah
(Syamsu Yusuf L.N,2011).
Yang dimaksud
dengan sistematis, progresif, dan berrkesinambungan itu adalah sebagai berikut.
1.
Sistematis,
berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau
saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan piikis) dan merupakan
satu kesatuan yang harmonis.
2.
Progresif
berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,menningkat, dan mendalam (meluas)
baik secara kuantitatif (fisik)maupun kualiatas (psikis).
3.
Berkesinambungan,
berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara
beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.
B. Prinsip-Prinsip Perkembangan
1.
Perkembangan
merupakan proses yang tidak pernahh berhenti (Never Ending Proses)
Perkembangan
berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan
atau masa tua.
2.
Semua
aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap
aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun social,satu
sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif
diantara aspek tersebut.
3.
Perkembangan
mengikuti pola
Perkembangan terjadi secara teratur mengikuti pola atau arah tertentu.
4.
Perkembangan
terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan
fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang
berbeda (ada yang cepat da nada yang lambat)
5.
Setiap
individu yang normal akan mengalami tahap/fase perkembangan
Prinsip
ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya dengan normal dan berusia panjang
akan mengalami fase-fase perkembangan
6.
Prinsip
kematangan
Prinsip
ini berpendapat bahwa usaha belajar tergantung pada tingkat kematangan yang
dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya melakukan usaha belajar
kalau yang bersangkutan belum matang untuk melaksanakan usaha tersebut.
C. Fase
perkembangan
1.
Pengertian dan
kreteria menentukan fase perkembangan
Fase
perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang
perjalanan kehidupan individu yang diwaenai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah
laku tertentu.
a. Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologisnya
Sekelompok
ahli menentukan pembabakan itu berdasarkanproses pertumbuhan tertentu.pendapat
ahli tersebut yaitu:
1. Aristoteles
Tahap dari sejak
anak sampai dewasa ada tiga tahapan:
Ø Tahap l : dari
0,0 sampai 7,0 tahun (anak-anak)
Ø Tahap ll : dari
7,0 sampai 14,0 tahun (anak masa sekolah rendah)
Ø Tahap lll : dari
14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja,pubertas,dan menjadi dewasa)
b. Tahap perkembangan berdasarkan didaktis
2. Rosseau
Ø Tahap l : 0,0
sampai 2,0 usia asuhan
Ø Tahap ll : 2,0
sampai 12,0 usia pendidikan jasmani dan
latihan panca indra
Ø Tahap lll : 12,0
sampai 15,0 pendidikan akal
Ø Tahap lv : 15,0
sampai 20,0 pendidikan watak dan agama
c. Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Para ahli yang
menggunakan aspek psikolog sebagai landasan dalam menganalisis tahap
perkembangan, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi
individu pad umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang
satu ke fase yang lain dalam perkembangannya.
3. Kreteria penahapan perkembangan
Dalam
hubungannya dalam proses belajar-mengajar(tahap perkembangandipergunakan
sebaiknyabersifat elektif)
BAB II
TEORI PERKEMBANGAN
A. Teori-teori
psikoanalisis
Proses
perrkembangan terutama langsung secara tidak disadari atau uncounscious (diluar
kesadaran) dan sangat diwarnai oleh emosi.
Mekanisme
pertahanan, merupakan metode yang tidak disadari untuk mendistorsikan
realitas, yang digunakan oleh oleh ego untuk melindungi dirinya dari kecemasan
yang disebab kan oleh adanya konflik antara ketiga struktur kepribadian.
2.
Teori kognitif
sosio-budaya dari Vygotsky
Vygotsky berpendapat
bahwa individu secara aktif menyusun pengetahuan mereka mengenai dunia.
Teori Vygotsky adalah teori
kognisi sosio-budaya yang menekankan budaya dan interaksi social mengarahkan
perkembangan kognitif.
3.
Teori
pemrosesan-informasi (information processing theory)
Menekankan
bahwa individu memanipulasi,memonitor,dan menyusun strategi terhadap
informasi-informasi yang ditemui.
B. Teori-teori perilaku dan kognitif social
Hubungan Tom
yang berrusia 17 tahun, dengan Ann yang berusia 16 tahun, mulai berlangsung
stabil. Mereka memiliki kepribadian yang hangat,ramah,dan menikmati kebersamaan
itu. Psikoanalisis akan menyatakan bahwa kepribadian mereka yg hangat dan ramah
itu dipengaruhi oleh reaksi dengan orang tua yang telah berlangsung lama
khususnya ditahun-tahun awal kehidupan.
2. Teori kognitif social
Beberapa
ahli psikolog setuju dengan pendapat para behaviorisis yang mengatakan bahwa
perkembangan itu dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan.
D. Orientasi teoetis eklektik
Orientasi
teoritis eklektik (eclectic theoretical orientation) tidak mengikuti sebuah
pendekatan teori manapun namun memilih dan menggunakan segi-segi yang dianggap
paling baik dari masing-masing teori.
BAB III
PERKEMBANGAN
REMAJA
A.
PERKEMBANGAN
FISIK
Pada
usia menengah yaitu usia SLTP dan SLTA, anak berada pada usia remaja atau
pubertas atau adolesen. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi antara
masa kanak-kanak dengan dewasa.
Oleh karena itu sebagai pendidik, anda
perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi pada siswa sehingga dapat
mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan siswa.
Factor-faktor yang mempengaruhi
perkembangan fisik
1. Factor internal
Yaitu
factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.
a.
Sifat
jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
b.
Kematangan
2. Factor eksternal
Yaitu factor
yang berasal dari dari luar diri anak. Termasuk kedalam factor eksternal adalah
sebagai berikut :
a.
Kesehatan
b.
Makanan
c.
Stimulasi
lingkungan
B.
Perkembangan
intelektual
Sejalan
dengan perkembangan fisik yang cepat, berkembang pula kemampuan intelektual
berfikirnya. Remaja telah mampu berfikir jauh melewati kehidupan baik dalam
dimensi ruang maupun waktu. Berfikir abstrak adalah berfikir tentang ide-ide,
yang oleh Jean Piaget seorang ahli psikologi dari swiss disebutnya sebagai
berfikir formal operasional. Secara umum kemampuan berfikir formal mengarahkan
remaja kepada pemecahan masalah-masalah berfikir secara sistematik.
Tahapan
perkembangan intelek/kognitif
1. Tahap sensori-motoris
Tahap ini
dialami pada usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak berada dalam suatu masa
pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan-kecenderungan sensori-motoris yang
sangat jelas.
2. Tahap praoperasional
Tahap ini
berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab
perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh
suasana intuitif.
3. Tahap oprasional konkret
Tahap ini berlangsungantara
usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas
konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.
4. Tahap opreasional formal
Tahap ini
dialami oleh pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini anak telah mampu
mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya pada merupakan hasul dari
berpikir logis.
1. Karakteristik tahap sensori-motoris
a.
Sebagai
tindakannya masih bersifat naruliah
b.
Aktivitas
pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra
c.
Individu
baru mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum mampu untuk
mengkategorikan pengalaman.
d.
Individu
mulai belajar menangani objek-objek konkret melalui skema-skema sensori-motoris
2. Karakteristik tahap praoperasonal
a.
Individu
mengkombinasikan dan mentrasformasikan sebagai informasi
b.
Individu
telah mampu mengemukakan alasan-alasan dalam menyatakan ide-ide
c.
Individu
telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu pristiwa konkret,
meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat.
d.
Cara
berpikir individu bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku :
1.
Berpikir
imajinatif
2.
Berbahasa
egosentris
3.
Memiliki
aku yang tinggi
4.
Menampakkan
bahasa mulai pesat
3. Karakteristik tahap operasional konkret
Tahap oprasional
konkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami
sebagaimana yang tampak saja atau sebagai mana kenyataan yang mereka alami.
4. Karakteristik tahap oprasional formal
a.
Individu
dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
b.
Individu
mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
c.
Individuu
mulai mampu membuat pikiran persooalan-persoalan yang berrsifat hipotetis
d.
Individu
mulai mampu membuat pikiran (forecasting) dimasa depan
e.
Individu
mulai mampu untuk mengintropeksi diri sendiri sehinggga kesadaran diri sendiri
tercapai
f.
Individu
mulai mampu membayangkan peran-peran yang akan diperankan sebagai orangg dewasa
g.
Individu
mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat
dilingkungannya dan seseorang dalam masyarakatt tersebut.
Skema adalahh sebuah
konsep atau kerangka kerja mental yang diperlukan untuk mengorgnisasikan dan
menginterprestasikan informasi.
Ekuilibrium suatu proses
lain yang diidentifikasi oleh piaget, adalah mengubah pemikiran dari satu
kondisi ke kondisi lainnya.
Perubahan kognitif
dimassa dewasa,
Menurut piaget orang dewasa dan remaja mengggunakan jenis penalaran yang sam.
Secara kualitatif pemikiran remaja sama dengan pemikiran orang dewassa.
Berpikir
realitis dan pragmatis, beberapa ahli perkembangan menyatakan
bahwa ketika seseorang dewasa muda memasuki dunia kerja, cara berpikir mereka
mengalami perubahan.
Berpikir
reflektif dan relativistic, willam perry juga mendeskripsikan
sejumlah perubahan kognisi yang berlangsung dimasa dewasa awal. Menurut perry,
remaja sering sekali memandang dunia dalam polaritas benar/salah, kami/mereka,
baik/buruk.
Pandangan pemrrosesan informasi
Pemrosesan
innformasi meliputi bagaimana informasi diperoleh oleh pikiran remaja,
bagaimana disimpan, dan bagai mana remaja menemukan kembali informasi untuk
dipikirkan dan digunakan untuk memecahkan masalah.
C.
Perkembangan
emosi
Jika dilihat dari tiga ranah yang
bisa digunakan dalam dunia pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif dan
psikomotorik, emosi termasuk dalam ranah afektif
1.
Pengertian
emosi
Banyak definisi
mengenai emosi yang dikemukakan oleh para ahli. Istilah emosi, menurut golleman
(1995), seorang pakar kecerdasan emosional, maka tepatnya masih sangat
membingungkan, baik dikalangan para ahli psikologi maupun ahli fiilsafat dalam
waktu selama lebih dari satu abad.
2.
Bentuk-bentuk
emosi
v Amarah,didalamnya
meliputi brutal,ngamuk,benci,marah besar,jengkel,kesal hati,terganggu,rasa
pahit,berang,tersinggung,bermusuhan,tindak kekerasan dan kebencian patologis
v Kesedihan,didalamnya
meliputi pedih,sedih,muram,suram,melankolis,mengasihani
diri,kesepian,ditolak,putus asa,depresi
v Rasa takut
didalam yang meliputi cemas takut,gugup,khawatir,was-was,perasaan takut
sekali,sedih, waspada,tidak tenang ngeri,kecut,panic dan phobia
v Kenikmatan,didalamnya
meliputi
bahagia,gembira,ringan,puas,riang,senang,terhibur,bangga,kenikmatan,indrawi,takjub,
terpesona,rasa terpenuhi senang sekali dan mania.
v Cinta,didalamnya
meliputi penerimaan,persahabatan,kepercayaan,kebaikan hati,rasa
dekat,bakti,hormat,kasmaran,dan kasih saying.
v Terkejut,didalamnya
meliputi terkesiap,takjub,dan terpana
v Malu,didalamnya
meiputi rasa bersalah,malu hati,kesal hati,menyesal,hina,aib,dan hancur lebur.
3. Ciri-ciri dan perkembangaan emosi remaja
Masa remaja merupakan masa
peralihan antara masa kanak-kanak ke masa remaja.
Factor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja sebagai berikut :
a. Perubahan jasmani
Ditunjukkan
dengan adanya perubahan yang sangat cepat dari anggota tubuh.
b. Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Pola asuh orang
tua terhadap anak,termasuk remaja,sangat berpariasi. Ada yang pola asuhnya
menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yag
bersifat otoriter, memanjakan anak,
acuh-tak acuh,tetapi ada juga yang penuh dengan cinta kasih.
e.
Perubahan
interaksi dengan sekolah
Pada
masa anak-anak, sebelum menginjak masa remaja,sekolah merupakan tempat
pendidikan yang idealkanoleh mereka. Para guru merupakan tokoh yang sangat
penting dalam kehidupan mereka karena selain tokoh intelektual, guru juga
merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya.
f.
Kematangan emosi
Anak
laki-laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila akhir
masa remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain, melainkan
menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan
cara-cara yang lebih dapat diterima.
D.
Perkembangan
bahasa
1.
Pengertian
perkembangan bahasa
Bahasa
merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau
hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan
kognitif, yang berarti factor kognitif sangat berpengaruh terhadap kemampuan
bahasa. Bayi, yang tinggkatt kognitifnya belum berkembang dan masih sangat
sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami
lingkungan, maka bahasanya pun mengalami perkembangan dari yang peling
sederhana menuju kebahasa yang kompleks.
2.
Tahapan
perkembangan
Ø Fonologi(phonology)
Ø Semantic(semantics)
Ø Tata
bahasa(grammer)dan
Ø Pragmatik
(pracmatics)
Fonologi berkenanan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan
bunyi bahasa.
Samantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari
konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata.
Pragmatic
merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa. Ini berkenaan dengan bagaimana
menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomuikasi dengan orang lain.
a.
Tahap
pralinguistik atau meraba (0,3-1,0 tahun)
b.
Tahap
holofrastik atau kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun)
c.
Tahap
kalimat dua kata (1,6-2,0 tahun)
d.
Tahap
pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
e.
Tahap
perkembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)
f.
Tahap
kompetensi lengkap (11,0 tahun – dewasa)
3.
Karakteristik
perkembbangan bahasa remaja
Sesungguhnya
didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telahh mencapai
tahap operasional formal.
4.
Factor-faktor
yang mempengaruhi perkembangan bahasa
¥ Kognisi
¥ Pola komunikasi dalam keluarga
¥ Jumlah anak atau
anggota keluarga
¥ Kondisi
lingkungan
E.
Perkembangan
bakat khusus
Bakat
(attitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential
ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Guiilford
(dalam sunarto,2002) mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi yaitu :
¯ Dimensi
perseptual
¯ Dimensi
psikomotor
¯ Dimensi
intelektual
c. Factor-faktor yang memengaruhi perkembangan bakat
khusus
Conny semiawan
dan utami munandar menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjuk pada
satu kinerja (performance) yang dapat dilakukan sekarang.
BAB IV
TUGAS-TUGAS
PERKEMBANGAN REMAJA
A.
PENGERTIAN
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Setiap
individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa
priode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan memiliki
serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaiikan dengan baik oleh setiap
individu. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar
satu priode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan
fase bbahagia dan menghasilkan dalam melaksanakan tugas-tugass berikutnya.
Tugas-tugas
perkembangan memiliki tiga macam tujuan
yaitu :
Ì Sebagai petunjuk
bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada
usia-usia tertentu
Ì Memberikan
motivasi kepada setiap individu,untu melakukan apa yang diharapkan oleh
kelompok social pada masa usia tertentu sepanjang kehidupannya
Ì Menunjukkan
kepada setiap individu tentang apayangg mereka hadapi dan tindakan apa yang
diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tigkat perkembangan
berikutnya.
B.
Jenis
tugas-tugas perkembangan remaja
1.
Mencapai
hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebayanya baik pria maupun wanita
² Hakikat tugas
² Dasar biologis
² Dassar
psikologis, dalam kelompok sejenis, remaja belajar untuk bertingkah laku
sebagai mana orang dewasa.
2.
Mencapai
peran social pria dan wanita
è Hakikat tugas
è Dasar biologis
è Dasar
psikologis, peranan social pria dan wanita memang berbeda. Remaja putra perlu
menerima peranan sebagai seorang pria dan remaja putri perlu menerima peranan
sebagai wanita.
3.
Mencari
kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
¥ Hakikat tugas
¥ Dasar biologis
¥ Dasar psikologis
4.
Mencapai
jaminan kebebasan ekonomis
µ Hakikat tugas
µ Dasar psikologis
5.
Memilih
dan menyiapkan lapangan pekerjaan
µ Hakikat tugas
µ Dasar biologis
µ Dasar psikologis
6.
Persiapan
memasuki kehidupan berkeluarga
µ Hakikat tugas
µ Dasar biologis
µ Dasar psikologis
C.
Tugas perkembangan
remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga
Secara
teoretis, masa remaja dapat dibagi menjadi dua fasse, yaitu fase pertama adalah
pubertas dan fase kedua adolesens.fase pertama menitikberatkan pada
perkembangan fisik dan seksual, serta pengaruhnya pada gejala-gejala
psikososial. Sedangkan fase keduamenitikberatkan pada aspek-aspek
nilai,moral,pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan.
BAB V
KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA
A.Teori
Kebutuhan
Teori
yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh Abraham H.
Maslow.Maslow melukiskan manusia sebagai makhluk yang tidak pernah berada dalam
keadaansepenuhnya puas
Dalam konteks ini Maslow mengemukakan
hierarki kebutuhan dari yang paling dasarsampai yang paling tinggi yaitu:
1.
Kebutuhan
fisiologis
2.
Kebutuhan
ingin rasa aman
3.
Kebutuhab
rasa memiliki dan kasih sayang
4.
Kebutuhan
penghargaan
5.
Kebutuhan
ingin rasa tahu
6.
Kebutuhan
estetik
7.
Kebutuhan
pertumbuhan
8.
Kebutuhan
aktualisasi diri
1.
Kebutuhan
fisiologis
Kebutuhan fisiologis
merupakan kebutuhanyang paling dasar,paling kuat,dan paling jelas dari sekian
banyak kebutuhan yang lain,karna merupakan kebutuhan mempertahankan hidupnya
secara fisik,yaitu kebutuhan akan makanan,minum,sandang,tempat
tinggal,seks,tidur,dan oksigen.
2.
Kebutuhan rasa
aman
Segera setelah
kebutuhan fisiologi terpenuhi akan muncul kebutuhan rasa aman.Goble,dalam
penelitiannya mendapati psikologi dan para pendidik menemukan bahwa
anak-anakmembutuhkan dunia yang jelas dan dapat diramalkan.
3.
Kebutuhan rasa
memiliki dan kasih sayang
Bagi
Maslaw, cinta dan kasih sayang merupakan
sesuatu yang hakiki dan sangat berharga dalam kehidupan manusia karna
didalamnya menyangkut suatu hubungan erat,sehat,dan penuh kasih antara dua
orang atau lebih serta membutuhkan sikap saling percaya
4.
Kebutuhan
penghargaan
Ada dua kategori
tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia yaitu:
a.
Kebutuhan
akan harga diri
b.
Kebutuhan
akan penghargaan dari orang lain yang meliputi
1.
Kepercayaan
diri
2.
Kompetensi
3.
Penguasaan
4.
Kecukupan
5.
Prestasi
6.
Ketidak
tergantunagan
7.
Kebebasan
5.
Kebutuhan
rasa ingin tahu
Salah satu cirri
psikis yang sehat menurut maslaw,adalah adanya rasa ingin tahu
6.
Kebutuhan
estetik
Munculnya
kebutuhan estetik dalam teori maslow diawali dari penelitiannya yang dilakukan
terhadap mahasiswa tentang pengaruh lingkungan yang indah dan kotor terhadap
perilaku mahasiswa tersebut
7.
Kebutuhan
akan pertumbuhan
Kebutuhan ini
adalah hasil perluasan dan upaya memperjelas teori kebutuhan dasr manusia yang
kemudian dituangkandalama karyanya yang berjudul psychology of being.
Ada sejumlah
daftar Being values yang ditemukan oleh maslow sebagaimana dikutip oleh gable
(1987), yaitu
a.
Sifat
menyeluruh
b.
Kesempurnaan
c.
Penyelesaian
d.
Keadilan
e.
Sifat
hidup
f.
Sifat
kaya
g.
Kesederhanaan
h.
Keindahan
i.
Kebaikan
j.
Keunikan
k.
Sifat
tanpa kesukaran
l.
Sifat
penuh permainan
m.
Kebenaran
kejujuran dan kenyataan
n.
Sifat
merasa cukup
8.
Kebutuhan
aktualisasi diri
Maslaw
menegaskan bahwa setiap orang harus berkembang sepenuhnya, kemampuan yang
dimilikinya (goble, 1987). Kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan ,
mengembangkan dan menggunakan kemampuannya secara penuh olehmaslow disebut
“aktualisasi diri”
B. Kebutuhan remaja dalam
perkembangannya
Kekhasan
dalam perkembangan fase remaja dibandingkan dengan fase perkembangan lainnya
membawa konsekuensipada kebutuhan yang khas pula pada mereka
C. Perbedaan kebutuhan remaja usia
sekolah menengah
Setiap
manusia melakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan (needs) hidupnya. Murray
mengelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu viscerogenic dan
psychogenic.kebutuhan viscerogenic adalah kebutuhan secara fisiologi, yaitu
kebutuhan untuk makan,minum,tidur,bernafas. Kebutuhan psychogenic adalah
kebutuhan social atau social motives
BAB VI
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
A.
Pngertian
konsep diri
Konsep diri
didefinisikan secara berbedaoleh para ahli, santrock (1996) menggunakan istilah
konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu dari diri sendiri.Atwater
(1987) menyebutkan bahwakonsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang
meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan keyakinan dan nilai-nilai
yang berhubungan dengan dirinya.
Konsep diri
dapat digambarkan sebagai system oprasi yang menjalankan computer mental yang
mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang.Setelah ter-install, konsep diri akan
masuk ke pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran
seseorang pada sewaktu waktu.
B.
Dimensi
konsep diri
Para ahli
psikologi juga berbedapendapat dalam menetapkan dimensi-dimensi konsep diri,
meskipun menggunakan istilah yang berbeda-beda.Calhoun dan Acocella (1990)
misalnya, menyebut kan 3 dimensi utamadari konsep diri yaitu: dimensi
pengetahuan,dimensi pengharapan,dimensi penilaian.
Pengetahuan,Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa
yamg kita ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang
akan memberi gambaran tentang diri saya.Pengerlihatan tentang diri kita
hanyalah merupakan rumusan,definisi atau versi subjektif pribadi kita tentang
diri kita sendiri.
Harapan,Dimensi kedua dari konsep diri adalah
dimensi harapan atau diri yang di cita-citakan dimasa depan. Ketika kita
mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa kita
sebenarnya, pada saat yang sama kita kita juga mempuyai sejumlah
pandanganlain tetang kemungkinanmenjadi apa kita di masa mendatang. Oleh sebab
itu, dalam menetapkan standart diri ideal haruslah lebih realistis,sesuai
dengan potensi atau kemampuan diri yang dimiliki.
Penilaian,Dimensi ketiga konsep diri adalah
penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan
pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi
C.
Faktor-faktor
yang mempengaruhi konsep diri
Konsep diri
adalah inti dari pada pola kepribadian atau gambaran yang dimiliki orang
tentang dirinya (Hurlock, 1993) adalah menjelaskan pandangan, penilaian, dan
perasaan individu mengenai dirinya yang timbul sebagai hasil dari suatu
interaksi social sebagai konsep diri.
D.
Perkembangan
Konsep diri
Konsep diri
bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan konsep
diri tertentu. Bahkan ketika kita lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak
memiliki pengetahuan tentang diri, dan kita tidak memiliki pengharapan bagi
diri kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian apapun terhadap diri kita sendiri.
E.
Karakteristik
konsep diri remaja
Ketika anak-anak
memasuki masa reamaja, konsep diri mereka mengalami perkembangan yang sangat
kompleks dan melibatkan sejumlah aspek dalam diri mereka.
F.
Konsep
diri dan perilaku
Konsep diri
mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana
seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya.
Artinya, perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya
sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai orang yang tidak mempunyai
cukup kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perilakunya akan
menunjukkan ketidakmampuannya tersebut.
G.
Konsep
diri dan prestasi belajar
Sejumlah ahli
psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi belajar
mempunyai hubunganyang erat, Nylor (1972) misalnya, mengemukakan bahwa banyak
penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri
dengan prestasi belajar di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri positif,
memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau siswa yang berprestasi
tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi,serta menunjukan
hubunganantar pribadi yang positif pula.
BAB VII
PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG
MEMPENGARUHINYA
A.
Pengertian
penyesuaian diri
Penyesuaian diri
dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personel
adjustment.pengertian penyesuaian diri menurut sekneiders dapat di tinjau dari
tiga pandangan yaitu:
1.
Penyesuaian
diri sebagai adaptasi(adaptation)
2.
Penyesuaian
diri sebgai bentuk konfornitas (conformity)
3.
Penyesuaian
diri sebagai usaha penguasaan (mastery)
Penjelasan leih
rincinya sebagaimana dijelaskan berikut ini.
1.
Penyesuaian
diri sebagai adaptasi(adaptation)
Ditinjau
dari latar belakang perkembangannya, pada mulanya penyesuaian diri diartikan
sama dengan adaptasi. Pada hal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarahkan pada
penyesuaian diri dalam arti fisik,fisiologis.
2.
Penyesuaian
diri sebagai bentuk konfornitas(conformity)
Ada
juga penyesuaian diri di artikan sama dengan penyesuaian yang mencakup
konfornitasterhadap suatu norma.pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun
terlalubanyak membawa akibat lain
3.
Penyesuaian
diri sebagai usaha penguasaan(mastery)
Sudut
pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha
penguasaan(mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dari mengorganisasikan
respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,kesulitan dan
frustasi tidak terjadi
B.
Proses
penyesuaian diri
Proses
penyesuaian diri yang dikemukakan Sebmenders(1984) setidaknya ada tiga unsur
yaitu:
1.
Motivasi
Factor
motivasi dapat di katakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri.
Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan internal
yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangandalam organism.
2.
Sikap
terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
Berbgai
aspek penyesuaian diri ditemukan oleh sikap dan cara individu bereaksi
terhadapm manusia sekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk
realitas.
3.
Pola
dasar proses penyesuaian diri
Dalam
penyesuaian diri sehari-hariterhadap suatu pola dasar penyesuaian diri
misalnya, seorang anak membutuhkan kasih sayangdari orang tuanya yang selalu
sibuk
C.
Karakteristik
penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri
remaja memiliki karakteristik yang khas, adapun karakteristik penyesuaian diri
remaja tersebut adalah sebagai berikut:
1.
Penyesuaian
diri remaja terhadap peran dan identitasnya
2.
Penyesuaian
diri remaja terhadap pendidikan
3.
Penyesuaian
diri remaja terhadap kehidupan
4.
Penyesuaian
diri remaja terhadap norma social
5.
Penyesuaian
diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
6.
Penyesuaian
diri remaja terhadap penggunaan uang
7.
Penyesuaian
diri remaja terhadap kecemasan konflik dan frustasi
D.
Factor
–factor yang mempengaruhi proses penyesuaian remaja
1.
Kondisi
fisik
a.
Hereditas
dan konstitusi fisik
Dalam
mengidentifikasi pengaruh hereditas terdapat penyesuaian diri lebih digunakan
pendekatan fisik karena hereditas di pandang lebih dekat dan takterpisahkan
dari mekanisme fisik.
b.
Sistem
utama tubuh
Termasuk
kedalam system utama tubuh yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri
adalah system syaraf, kelenjar dan otak.
c.
Kesehatan
fisik
Penyesuaian
diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan di pelihara dalam kondisi fisik
yang seha dari pada yang tidak sehat
2.
Kepribadian
a.
Kemauan
dan kemampua untuk berubah
b.
Pengaturan
diri
c.
Realisasi
diri
d.
Intelegensi
3.
Edukasi/pendidikan
a.
Belajar
Kemauan
belajar merupakan unsure penting karena proses belajar akan terjadi ketika ada
kemauan, ketika tidak ada kemauan individu tidak akan berhasih dalam belajar
b.
Pengalaman
Pengalaman
menyehatkan adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan
sebagai sesuatu yang menghasilkan dan bahkan dirasa ingin mengulangnya kembali
c.
Latihan
Latihan
merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan keterampilan atau
kebiasaan.
d.
Determinasi
diri
Determinasi
diri merupakan factor yang sangat kuat yang dapat diunakan untuk kebaikan atau
untuk keburukan mencapai penyesuaian diri secara tuntas atau untuk merusak diri
sendiri.
4.
Lingkungan
a.
Lingkungan
keluarga
b.
Lingkungan
sekolah
c.
Lingkungan
masyarakat
5.
Agama
dan budaya
Agama berkaitan
dengan factor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai keyakinan,
praktik-praktik yang memberikan makna sangat mendalam, tujuan serta kesetabilan
dan keseimbangan hidup individu.
BAB VIII
PERMASALAHAN YANG DI TIMBULKAN PADA MASA REMAJA PADA
USIA MENENGAH
A.
Masalah-masalah
yang mungkin timbul bertalian perkembangan fisik dan psikomotorik
1.
Adanya
variasi yang mencondong dalam tempo dan irama serta kesepakatan laju
perkembangan fisik antara individual atau kelompok
2.
Perkembangan
ukuran tinggi dan berat yang kurang proposional juga dapat membawa akses
psikologi
3.
Perubahan
suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala emosional
tertentu seperti perasaan malu.
B.
Masalah yang
timbul bertalian dengan perkembangan perilaku social,moralitas dan keagamaan:
1.
Ketertarikan
hidup dalam geng yang tidak terbimbing mudah menimbulkan kenakalan remaja
berbentuk perkelahian, dan bentuk anti social lainnya.
2.
Konflik
dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang dirumah bahkan ada yang
lari meninggalkan rumah
3.
Melakukan
perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat atau
agamanya, seperti mabuk,terlibat penyalahgunaan narkoba.
C.
Masalah tawuran
remaja
1.
Penertian
tawuran
Tawuran adalah
perkelahian atu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat
yang disebab kan kurangnya komunikasi antar pihak terkait dalam penyelesaian
suatu permasalahan
2.
Factor yang
menyebabkan tawuran
a.
Factor internal
1.
Lemahnya
pertahanan diri
2.
Kurangnya
kemampan dalam menyesuaikan diri
3.
Kurangnya
dasar-dasar keimanan didalam diri pelajar
b.
Factor eksternal
1.
Factor
lingkungan yang tidak kondusif
2.
Factor
lingkungan sekolah
3.
Factor
guru
4.
Factor
geng
5.
Factor
ekonomi
3. Upaya pencegahan dan mengatasi masalah tawuran
Ada
beberapa hal yang bisa dijadiakan tolok ukr upaya dalam mencegah, dan bahkan
menyelesaikan permasalahan tawuran ini dengan berbagai cara termasuk berbagi
peran secara bertanggung jawab.
1.
Keteladanan
keluarga
2.
Peran
sekolah
3.
Peran
lingkungan social
4.
Kebijakan
pemerintah
BAB IX
IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH
TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
A.
implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik
Sebagaimana
dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan fisi pada usia remaja terutama remaja
awal berlangsung sangat cepat.Kecepatan perkembangan fisik ini sering
menyebabkan kekurangseimbangan pada proporsi tinggi dan berat.
B.
implikasi perkembangan bahasa dan perilaku koqnitif
Pada
usia remaja tumbuh keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing
pada kelompoknya.Remaja menggunakan bahasa yang hanya dipahami oleh anggota
kelompok mereka yaitu bahasa sandi ataupun bahasa prokem
C.
implikasi perilaku social,moralitas dan keagamaan
Karakteristik
perilaku social siswa sekolah menengah adalah adanya kecenderungan ambivalensi
keinginan menyendiri dengan keinginan untuk bergaul dengan banyak teman, dan
ambivalensi antara keinginan untuk bebas dari dominasi pengaruh orang tua
dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan orang tua lainnya
D.
implikasi perkembangan konsep diri
Konsep
diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan pretasi belajar peserta
didik, anak yang mengalami masalah di
sekolah bnyak yang berhubungan dengan konsep diri, dan pada umumnya mereka
mempunyai konsep diri yang rendah.Oleh sebab itu guru perlu melakukan barbagai
usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak.
Kelebihan Buku
1. Berdasarkan buku yang saya
baca bahwa buku ini memiliki kelebihan
atau keunggulan dalam buku yaitu bahasa yang digunakan sangat jelas sehingga
mudah untuk dipahami.
2. Materi-materi dalam
pembelajaran sangat bagus bagi kita sebagai calon guru, karena kita banyak
belajar dari materi-materi tersebut.
4. Memiliki banyak
keilmuan-keilmuan yang kita tidak tahu menjadi tahu.
5. Memiliki rangkuman dan
latihan disetiap akhir BAB.
6. Sampul nya bagus, dan
menarik.
7. Miliki daftar isi, kata
pengantar.
8. Miliki variasi tulisan, contoh nya tulisan miring,
tanda kutip, dan ada perbedaan.
9. Tulisan antara bab baru atau judul besar
(ditebalkan tulisannya).
Kelemahan Buku
1. Pertama dalam gaya bahasa
yaitu begitu sulit, karena mimilki basaha-bahasa asing. Seperti bahasa inggris,
karena tak semua orang mengerti tidak bahasa itu sehingga membuat pembaca
kurang tertarik dalam membacanya.
2. Desain dalam tulisan
kurang kratif karena hanya ada warna hitam ditulisan itu, sehingga pembaca
mudah bosan.
3. Pembahasan begitu banyak,
sehingga membuat bosan. Karena intinya sudah ada dipembahasan sebelumnya.
Atau buku ini terlalu luas cakupannya sehingga sulit untuk dimengerti.
4. Buku ini banyak membahas
tentang pendapat ahli, sehingga penulis hanya mengambil dari ahli-ahli saja dan
tidak berpedoman dari pemikiran sendiri.
5. Harga nya terlalu mahal,
sehingga mahasiswa sulit membayar.
6. Kesimpulan dalam akhir
buku tidak ada, karena mengakibatkan pembaca tidak bisa menyimpulkan isi buku
tersebut.
7. lem bukunya tidak kuat
sehingga mudah rusak
Kesimpulan
Bahwa perkembangan
peserta didik adalah proses perubahan individu yang bersifat
dinamis kearah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir
hayat.
Peserta didik adalah semua
komponen mayarakat yang belajar dan mengembangkan diri melalui prosedur –
prosedur, baik prosedur formal maupunnonformal.
jika ada yang kurang komen aja supaya bisa saya perbaiki. sekian dan terimakasih
BalasHapus