Selasa, 17 April 2018

cbr perkembangan peserta didik



Makalah
Perkembangan pesertadidik
Dosen: Fauzi Kurniawan, S.Psi, M.Psi
Disusun oleh:
RICHO HANDIKA

 






pendidikan teknik mesin
Universitas negeri medan
t.a 2017-2018




PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak para pendidik yang kurang perhatian dalam mempelajari pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didik yang sebenarnya sangat berguna demi kelancaran proses pembelajaran. Dengan kurang fahamnya pendidik dengan pola pertumbuhan maupun perkembangan peserta didikinya maka akan terjadi beberapa hambatan dalam proses pembelajaran seperti : kurang difahaminya materi yang disampaikan pendidik.

B. Rumusan Masalah
1.      HAKEKAT PERKEMBANGAN
2.      TEORI PERKEMBANGAN
3.      PERKEMBANGAN REMAJA
4.      TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA
5.      KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA
6.      PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
7.      PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA
8.      PERMASALAHAN YANG TIMBUL PADA MASA USIA SEKOLAH MENENGAH
9.      IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN















BAB I
HAKEKAT PERKEMBANGAN

A.    Pengertian Dan Ciri-Ciri Perkembangan

Istilah perkembangan berarti serangkaian perubahan-perubahan progressif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Vandale (dalam Hurlock 1980) menyebutkan bahwa perkembangan bukan sekedar penambahan beberapa sentimeter pada tinggi badan seserang, melainkan suatu proses integrasi dari banyak struktur dan proses yg kompleks.
            Perkembangan dapat diartikan sebagai “perubahan yang progresif dan kontinyu (berkesinambungan) dalam diri individu dari mulai lahir sampai mati” (The berlangsung secara sistematis, progresif, dan berkesinambungan, baik menyangkut fisik /jasmaniah maupun psikis/ rohaniah (Syamsu Yusuf L.N,2011).

Yang dimaksud dengan sistematis, progresif, dan berrkesinambungan itu adalah sebagai berikut.
1.      Sistematis, berarti perubahan dalam perkembangan itu bersifat saling kebergantungan atau saling mempengaruhi antara bagian-bagian organisme (fisik dan piikis) dan merupakan satu kesatuan yang harmonis.
2.      Progresif berarti perubahan yang terjadi bersifat maju,menningkat, dan mendalam (meluas) baik secara kuantitatif (fisik)maupun kualiatas (psikis).
3.      Berkesinambungan, berarti perubahan pada bagian atau fungsi organisme itu berlangsung secara beraturan atau berurutan, tidak terjadi secara kebetulan atau loncat-loncat.

B.     Prinsip-Prinsip Perkembangan

1.         Perkembangan merupakan proses yang tidak pernahh berhenti (Never Ending Proses)
Perkembangan berlangsung secara terus-menerus sejak masa konsepsi sampai mencapai kematangan atau masa tua.
2.   Semua aspek perkembangan saling mempengaruhi
Setiap aspek perkembangan individu, baik fisik, emosi, inteligensi maupun social,satu sama lainnya saling mempengaruhi. Terdapat hubungan atau korelasi yang positif diantara aspek tersebut.
3.   Perkembangan mengikuti pola
     Perkembangan terjadi secara teratur  mengikuti pola atau arah tertentu.


4.      Perkembangan terjadi pada tempo yang berlainan
Perkembangan fisik dan mental mencapai kematangannya terjadi pada waktu dan tempo yang berbeda (ada yang cepat da nada yang lambat)

5.      Setiap individu yang normal akan mengalami tahap/fase perkembangan
Prinsip ini berarti bahwa dalam menjalani hidupnya dengan normal dan berusia panjang akan mengalami fase-fase perkembangan
6.      Prinsip kematangan
Prinsip ini berpendapat bahwa usaha belajar tergantung pada tingkat kematangan yang dicapai anak. Hal ini berarti bahwa tidak ada gunanya melakukan usaha belajar kalau yang bersangkutan belum matang untuk melaksanakan usaha tersebut.

C.     Fase perkembangan
1.      Pengertian dan kreteria menentukan fase perkembangan
Fase perkembangan dapat diartikan sebagai penahapan atau pembabakan rentang perjalanan kehidupan individu yang diwaenai ciri-ciri khusus atau pola-pola tingkah laku tertentu.
a.      Tahap perkembangan berdasarkan analisis biologisnya
Sekelompok ahli menentukan pembabakan itu berdasarkanproses pertumbuhan tertentu.pendapat ahli tersebut yaitu:
1.      Aristoteles
Tahap dari sejak anak sampai dewasa ada tiga tahapan:
Ø  Tahap l : dari 0,0 sampai 7,0 tahun (anak-anak)
Ø  Tahap ll : dari 7,0 sampai 14,0 tahun (anak masa sekolah rendah)
Ø  Tahap lll : dari 14,0 sampai 21,0 tahun (masa remaja,pubertas,dan menjadi dewasa)
b.      Tahap perkembangan berdasarkan didaktis
2.      Rosseau
Ø  Tahap l : 0,0 sampai 2,0 usia asuhan
Ø  Tahap ll : 2,0 sampai  12,0 usia pendidikan jasmani dan latihan panca indra
Ø  Tahap lll : 12,0 sampai 15,0 pendidikan akal
Ø  Tahap lv : 15,0 sampai 20,0 pendidikan watak dan agama
c.       Tahap perkembangan berdasarkan psikologis
Para ahli yang menggunakan aspek psikolog sebagai landasan dalam menganalisis tahap perkembangan, mencari pengalaman-pengalaman psikologis mana yang khas bagi individu pad umumnya dapat digunakan sebagai masa perpindahan dari fase yang satu ke fase yang lain dalam perkembangannya.
3.      Kreteria penahapan perkembangan
Dalam hubungannya dalam proses belajar-mengajar(tahap perkembangandipergunakan sebaiknyabersifat elektif)






BAB II
TEORI PERKEMBANGAN

A.    Teori-teori  psikoanalisis
Proses perrkembangan terutama langsung secara tidak disadari atau uncounscious (diluar kesadaran) dan sangat diwarnai oleh emosi.

            Mekanisme pertahanan, merupakan metode yang tidak disadari untuk mendistorsikan realitas, yang digunakan oleh oleh ego untuk melindungi dirinya dari kecemasan yang disebab kan oleh adanya konflik antara ketiga struktur kepribadian.
2.      Teori kognitif sosio-budaya dari Vygotsky
Vygotsky berpendapat bahwa individu secara aktif menyusun pengetahuan mereka mengenai dunia.
Teori Vygotsky adalah teori kognisi sosio-budaya yang menekankan budaya dan interaksi social mengarahkan perkembangan kognitif.
3.      Teori pemrosesan-informasi (information processing theory)
Menekankan bahwa individu memanipulasi,memonitor,dan menyusun strategi terhadap informasi-informasi yang ditemui.

B.     Teori-teori perilaku dan kognitif social
Hubungan Tom yang berrusia 17 tahun, dengan Ann yang berusia 16 tahun, mulai berlangsung stabil. Mereka memiliki kepribadian yang hangat,ramah,dan menikmati kebersamaan itu. Psikoanalisis akan menyatakan bahwa kepribadian mereka yg hangat dan ramah itu dipengaruhi oleh reaksi dengan orang tua yang telah berlangsung lama khususnya ditahun-tahun awal kehidupan.
2.         Teori kognitif social
            Beberapa ahli psikolog setuju dengan pendapat para behaviorisis yang mengatakan bahwa perkembangan itu dipelajari dan dipengaruhi secara kuat oleh lingkungan.

D.    Orientasi teoetis eklektik
Orientasi teoritis eklektik (eclectic theoretical orientation) tidak mengikuti sebuah pendekatan teori manapun namun memilih dan menggunakan segi-segi yang dianggap paling baik dari masing-masing teori.


BAB III
PERKEMBANGAN REMAJA

A.    PERKEMBANGAN FISIK
Pada usia menengah yaitu usia SLTP dan SLTA, anak berada pada usia remaja atau pubertas atau adolesen. Masa remaja merupakan masa peralihan atau transisi antara masa kanak-kanak dengan dewasa.
      Oleh karena itu sebagai pendidik, anda perlu menghayati tahapan perkembangan yang terjadi pada siswa sehingga dapat mengerti segala tingkah laku yang ditampakkan siswa.
Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan fisik
1.      Factor internal
Yaitu factor-faktor yang berasal dari dalam diri individu.
a.       Sifat jasmaniah yang diwariskan dari orang tuanya
b.      Kematangan
2.      Factor eksternal
Yaitu factor yang berasal dari dari luar diri anak. Termasuk kedalam factor eksternal adalah sebagai berikut :
a.       Kesehatan
b.      Makanan
c.       Stimulasi lingkungan

B.     Perkembangan intelektual
Sejalan dengan perkembangan fisik yang cepat, berkembang pula kemampuan intelektual berfikirnya. Remaja telah mampu berfikir jauh melewati kehidupan baik dalam dimensi ruang maupun waktu. Berfikir abstrak adalah berfikir tentang ide-ide, yang oleh Jean Piaget seorang ahli psikologi dari swiss disebutnya sebagai berfikir formal operasional. Secara umum kemampuan berfikir formal mengarahkan remaja kepada pemecahan masalah-masalah berfikir secara sistematik.










Tahapan perkembangan intelek/kognitif
1.      Tahap sensori-motoris
Tahap ini dialami pada usia 0-2 tahun. Pada tahap ini, anak berada dalam suatu masa pertumbuhan yang ditandai oleh kecenderungan-kecenderungan sensori-motoris yang sangat jelas.
2.      Tahap praoperasional
Tahap ini berlangsung pada usia 2-7 tahun. Tahap ini disebut juga tahap intuisi sebab perkembangan kognitifnya memperlihatkan kecenderungan yang ditandai oleh suasana intuitif.
3.      Tahap oprasional konkret
Tahap ini berlangsungantara usia 7-11 tahun. Pada tahap ini, anak mulai menyesuaikan diri dengan realitas konkret dan sudah mulai berkembang rasa ingin tahunya.


4.      Tahap opreasional formal
Tahap ini dialami oleh pada usia 11 tahun ke atas. Pada masa ini anak telah mampu mewujudkan suatu keseluruhan dalam pekerjaannya pada merupakan hasul dari berpikir logis.
1.      Karakteristik tahap sensori-motoris
a.       Sebagai tindakannya masih bersifat naruliah
b.      Aktivitas pengalaman didasarkan terutama pada pengalaman indra
c.       Individu baru mampu melihat dan meresapi pengalaman, tetapi belum mampu untuk mengkategorikan pengalaman.
d.      Individu mulai belajar menangani objek-objek konkret melalui skema-skema sensori-motoris
2.      Karakteristik tahap praoperasonal
a.       Individu mengkombinasikan dan mentrasformasikan sebagai informasi
b.      Individu telah mampu mengemukakan alasan-alasan dalam menyatakan ide-ide
c.       Individu telah mengerti adanya hubungan sebab akibat dalam suatu pristiwa konkret, meskipun logika hubungan sebab akibat belum tepat.
d.      Cara berpikir individu bersifat egosentris ditandai oleh tingkah laku :
1.      Berpikir imajinatif
2.      Berbahasa egosentris
3.      Memiliki aku yang tinggi
4.      Menampakkan bahasa mulai pesat
3.      Karakteristik tahap operasional konkret
Tahap oprasional konkret ditandai dengan karakteristik menonjol bahwa segala sesuatu dipahami sebagaimana yang tampak saja atau sebagai mana kenyataan yang mereka alami.

4.      Karakteristik tahap oprasional formal
a.       Individu dapat mencapai logika dan rasio serta dapat menggunakan abstraksi.
b.      Individu mulai mampu berpikir logis dengan objek-objek yang abstrak
c.       Individuu mulai mampu membuat pikiran persooalan-persoalan yang berrsifat hipotetis
d.      Individu mulai mampu membuat pikiran (forecasting) dimasa depan
e.       Individu mulai mampu untuk mengintropeksi diri sendiri sehinggga kesadaran diri sendiri tercapai
f.       Individu mulai mampu membayangkan peran-peran yang akan diperankan sebagai orangg dewasa
g.      Individu mulai mampu untuk menyadari diri mempertahankan kepentingan masyarakat dilingkungannya dan seseorang dalam masyarakatt tersebut.
Skema adalahh sebuah konsep atau kerangka kerja mental yang diperlukan untuk mengorgnisasikan dan menginterprestasikan informasi.
Ekuilibrium suatu proses lain yang diidentifikasi oleh piaget, adalah mengubah pemikiran dari satu kondisi ke kondisi lainnya.
Perubahan kognitif dimassa dewasa, Menurut piaget orang dewasa dan remaja mengggunakan jenis penalaran yang sam. Secara kualitatif pemikiran remaja sama dengan pemikiran orang dewassa.
Berpikir realitis dan pragmatis, beberapa ahli perkembangan menyatakan bahwa ketika seseorang dewasa muda memasuki dunia kerja, cara berpikir mereka mengalami perubahan.
Berpikir reflektif dan relativistic, willam perry juga mendeskripsikan sejumlah perubahan kognisi yang berlangsung dimasa dewasa awal. Menurut perry, remaja sering sekali memandang dunia dalam polaritas benar/salah, kami/mereka, baik/buruk.
Pandangan pemrrosesan informasi
            Pemrosesan innformasi meliputi bagaimana informasi diperoleh oleh pikiran remaja, bagaimana disimpan, dan bagai mana remaja menemukan kembali informasi untuk dipikirkan dan digunakan untuk memecahkan masalah.
C.    Perkembangan emosi
             Jika dilihat dari tiga ranah yang bisa digunakan dalam dunia pendidikan yaitu ranah kognitif, afektif dan psikomotorik, emosi termasuk dalam ranah afektif
1.      Pengertian emosi
Banyak definisi mengenai emosi yang dikemukakan oleh para ahli. Istilah emosi, menurut golleman (1995), seorang pakar kecerdasan emosional, maka tepatnya masih sangat membingungkan, baik dikalangan para ahli psikologi maupun ahli fiilsafat dalam waktu selama lebih dari satu abad.
2.      Bentuk-bentuk emosi
v  Amarah,didalamnya meliputi brutal,ngamuk,benci,marah besar,jengkel,kesal hati,terganggu,rasa pahit,berang,tersinggung,bermusuhan,tindak kekerasan dan kebencian patologis
v  Kesedihan,didalamnya meliputi pedih,sedih,muram,suram,melankolis,mengasihani diri,kesepian,ditolak,putus asa,depresi
v  Rasa takut didalam yang meliputi cemas takut,gugup,khawatir,was-was,perasaan takut sekali,sedih, waspada,tidak tenang ngeri,kecut,panic dan phobia
v  Kenikmatan,didalamnya meliputi bahagia,gembira,ringan,puas,riang,senang,terhibur,bangga,kenikmatan,indrawi,takjub, terpesona,rasa terpenuhi senang sekali dan mania.
v  Cinta,didalamnya meliputi penerimaan,persahabatan,kepercayaan,kebaikan hati,rasa dekat,bakti,hormat,kasmaran,dan kasih saying.
v  Terkejut,didalamnya meliputi terkesiap,takjub,dan terpana
v  Malu,didalamnya meiputi rasa bersalah,malu hati,kesal hati,menyesal,hina,aib,dan hancur lebur.
3.      Ciri-ciri dan perkembangaan emosi remaja
                   Masa remaja merupakan masa peralihan antara masa kanak-kanak ke masa remaja.
       Factor yang mempengaruhi perkembangan emosi remaja sebagai berikut :
a.      Perubahan jasmani
Ditunjukkan dengan adanya perubahan yang sangat cepat dari anggota tubuh.
b.      Perubahan pola interaksi dengan orang tua
Pola asuh orang tua terhadap anak,termasuk remaja,sangat berpariasi. Ada yang pola asuhnya menurut apa yang dianggap terbaik oleh dirinya sendiri saja sehingga ada yag bersifat otoriter,  memanjakan anak, acuh-tak acuh,tetapi ada juga yang penuh dengan cinta kasih.
e.       Perubahan interaksi dengan sekolah
Pada masa anak-anak, sebelum menginjak masa remaja,sekolah merupakan tempat pendidikan yang idealkanoleh mereka. Para guru merupakan tokoh yang sangat penting dalam kehidupan mereka karena selain tokoh intelektual, guru juga merupakan tokoh otoritas bagi para peserta didiknya.
f.       Kematangan emosi
Anak laki-laki dan perempuan dikatakan sudah mencapai kematangan emosi bila akhir masa remaja tidak “meledakkan” emosinya dihadapan orang lain, melainkan menunggu saat dan tempat yang lebih tepat untuk mengungkapkan emosinya dengan cara-cara yang lebih dapat diterima.

D.    Perkembangan bahasa
1.      Pengertian perkembangan bahasa
Bahasa merupakan alat komunikasi yang digunakan oleh seseorang dalam pergaulannya atau hubungannya dengan orang lain. Perkembangan bahasa terkait dengan perkembangan kognitif, yang berarti factor kognitif sangat berpengaruh terhadap kemampuan bahasa. Bayi, yang tinggkatt kognitifnya belum berkembang dan masih sangat sederhana. Semakin bayi itu tumbuh dan berkembang serta mulai mampu memahami lingkungan, maka bahasanya pun mengalami perkembangan dari yang peling sederhana menuju kebahasa yang kompleks.
2.      Tahapan perkembangan
Ø  Fonologi(phonology)
Ø  Semantic(semantics)
Ø  Tata bahasa(grammer)dan
Ø  Pragmatik (pracmatics)
          Fonologi berkenanan dengan bagaimana individu memahami dan menghasilkan bunyi bahasa.
          Samantik merujuk kepada makna kata atau cara yang mendasari konsep-konsep yang diekspresikan dalam kata-kata atau kombinasi kata.
            Pragmatic merujuk kepada sisi komunikatif dari bahasa. Ini berkenaan dengan bagaimana menggunakan bahasa dengan baik ketika berkomuikasi dengan orang lain.
a.       Tahap pralinguistik atau meraba (0,3-1,0 tahun)
b.      Tahap holofrastik atau kalimat satu kata (1,0-1,8 tahun)
c.       Tahap kalimat dua  kata (1,6-2,0 tahun)
d.      Tahap pengembangan tata bahasa awal (2,0-5,0 tahun)
e.       Tahap perkembangan tata bahasa lanjutan (5,0-10,0 tahun)
f.       Tahap kompetensi lengkap (11,0 tahun – dewasa)
3.      Karakteristik perkembbangan bahasa remaja
Sesungguhnya didukung oleh perkembangan kognitif yang menurut jean piaget telahh mencapai tahap operasional formal.


4.      Factor-faktor yang mempengaruhi perkembangan bahasa
¥  Kognisi
¥  Pola komunikasi  dalam keluarga
¥  Jumlah anak atau anggota keluarga
¥  Kondisi lingkungan
E.     Perkembangan bakat khusus
Bakat (attitude) mengandung makna kemampuan bawaan yang merupakan potensi (potential ability) yang masih perlu pengembangan dan latihan lebih lanjut. Guiilford (dalam sunarto,2002) mengemukakan bahwa bakat itu mencakup 3 dimensi yaitu :
¯  Dimensi perseptual
¯  Dimensi psikomotor
¯  Dimensi intelektual
c.       Factor-faktor yang memengaruhi perkembangan bakat khusus
Conny semiawan dan utami munandar menegaskan bahwa berbeda dengan kemampuan yang menunjuk pada satu kinerja (performance) yang dapat dilakukan sekarang.


BAB IV
TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN REMAJA

A.    PENGERTIAN TUGAS-TUGAS PERKEMBANGAN
Setiap individu tumbuh dan berkembang selama perjalanan kehidupannya melalui beberapa priode atau fase-fase perkembangan. Setiap fase perkembangan memiliki serangkaian tugas perkembangan yang harus diselesaiikan dengan baik oleh setiap individu. Tugas perkembangan adalah tugas yang muncul pada saat atau sekitar satu priode tertentu dari kehidupan individu dan jika berhasil akan menimbulkan fase bbahagia dan menghasilkan dalam melaksanakan tugas-tugass berikutnya.

            Tugas-tugas perkembangan  memiliki tiga macam tujuan yaitu :
Ì Sebagai petunjuk bagi individu untuk mengetahui apa yang diharapkan masyarakat dari mereka pada usia-usia tertentu
Ì Memberikan motivasi kepada setiap individu,untu melakukan apa yang diharapkan oleh kelompok social pada masa usia tertentu sepanjang kehidupannya
Ì Menunjukkan kepada setiap individu tentang apayangg mereka hadapi dan tindakan apa yang diharapkan dari mereka jika nantinya akan memasuki tigkat perkembangan berikutnya.
B.     Jenis tugas-tugas perkembangan remaja
1.      Mencapai hubungan baru yang lebih matang dengan teman sebayanya baik pria maupun wanita
²  Hakikat tugas
²  Dasar biologis
²  Dassar psikologis, dalam kelompok sejenis, remaja belajar untuk bertingkah laku sebagai mana orang dewasa.
2.      Mencapai peran social pria dan wanita
è Hakikat tugas
è Dasar biologis
è Dasar psikologis, peranan social pria dan wanita memang berbeda. Remaja putra perlu menerima peranan sebagai seorang pria dan remaja putri perlu menerima peranan sebagai wanita.
3.      Mencari kemandirian emosional dari orang tua dan orang-orang dewasa lainnya
¥  Hakikat tugas
¥  Dasar biologis
¥  Dasar psikologis








4.      Mencapai jaminan kebebasan ekonomis
µ      Hakikat tugas
µ      Dasar biologis
µ      Dasar psikologis
5.      Memilih dan menyiapkan lapangan pekerjaan
µ      Hakikat tugas
µ      Dasar biologis
µ      Dasar psikologis
6.      Persiapan memasuki kehidupan berkeluarga
µ      Hakikat tugas
µ      Dasar biologis
µ      Dasar psikologis
C.    Tugas perkembangan remaja berkenaan dengan kehidupan berkeluarga
Secara teoretis, masa remaja dapat dibagi menjadi dua fasse, yaitu fase pertama adalah pubertas dan fase kedua adolesens.fase pertama menitikberatkan pada perkembangan fisik dan seksual, serta pengaruhnya pada gejala-gejala psikososial. Sedangkan fase keduamenitikberatkan pada aspek-aspek nilai,moral,pandangan hidup, dan hubungan kemasyarakatan.

















BAB V
KEBUTUHAN DAN PERBEDAAN KEBUTUHAN REMAJA
A.Teori Kebutuhan
            Teori yang berhubungan dengan kebutuhan hidup manusia dikemukakan oleh Abraham H. Maslow.Maslow melukiskan manusia sebagai makhluk yang tidak pernah berada dalam keadaansepenuhnya puas
Dalam konteks ini Maslow mengemukakan hierarki kebutuhan dari yang paling dasarsampai yang paling tinggi yaitu:
1.      Kebutuhan fisiologis
2.      Kebutuhan ingin rasa aman
3.      Kebutuhab rasa memiliki dan kasih sayang
4.      Kebutuhan penghargaan
5.      Kebutuhan ingin rasa tahu
6.      Kebutuhan estetik
7.      Kebutuhan pertumbuhan
8.      Kebutuhan aktualisasi diri

1.      Kebutuhan fisiologis
Kebutuhan fisiologis merupakan kebutuhanyang paling dasar,paling kuat,dan paling jelas dari sekian banyak kebutuhan yang lain,karna merupakan kebutuhan mempertahankan hidupnya secara fisik,yaitu kebutuhan akan makanan,minum,sandang,tempat tinggal,seks,tidur,dan oksigen.
2.      Kebutuhan rasa aman
Segera setelah kebutuhan fisiologi terpenuhi akan muncul kebutuhan rasa aman.Goble,dalam penelitiannya mendapati psikologi dan para pendidik menemukan bahwa anak-anakmembutuhkan dunia yang jelas dan dapat diramalkan.
3.      Kebutuhan rasa memiliki dan kasih sayang
Bagi Maslaw,  cinta dan kasih sayang merupakan sesuatu yang hakiki dan sangat berharga dalam kehidupan manusia karna didalamnya menyangkut suatu hubungan erat,sehat,dan penuh kasih antara dua orang atau lebih serta membutuhkan sikap saling percaya
4.      Kebutuhan penghargaan
Ada dua kategori tentang kebutuhan akan penghargaan pada manusia yaitu:
a.       Kebutuhan akan harga diri
b.      Kebutuhan akan penghargaan dari orang lain yang meliputi
1.      Kepercayaan diri
2.      Kompetensi
3.      Penguasaan
4.      Kecukupan
5.      Prestasi
6.      Ketidak tergantunagan
7.      Kebebasan
5.      Kebutuhan rasa ingin tahu
Salah satu cirri psikis yang sehat menurut maslaw,adalah adanya rasa ingin tahu
6.      Kebutuhan estetik
Munculnya kebutuhan estetik dalam teori maslow diawali dari penelitiannya yang dilakukan terhadap mahasiswa tentang pengaruh lingkungan yang indah dan kotor terhadap perilaku mahasiswa tersebut
7.      Kebutuhan akan pertumbuhan
Kebutuhan ini adalah hasil perluasan dan upaya memperjelas teori kebutuhan dasr manusia yang kemudian dituangkandalama karyanya yang berjudul psychology of being.
Ada sejumlah daftar Being values yang ditemukan oleh maslow sebagaimana dikutip oleh gable (1987), yaitu
a.       Sifat menyeluruh
b.      Kesempurnaan
c.       Penyelesaian
d.      Keadilan
e.       Sifat hidup
f.       Sifat kaya
g.      Kesederhanaan
h.      Keindahan
i.        Kebaikan
j.        Keunikan
k.      Sifat tanpa kesukaran
l.        Sifat penuh permainan
m.    Kebenaran kejujuran dan kenyataan
n.      Sifat merasa cukup
8.      Kebutuhan aktualisasi diri
Maslaw menegaskan bahwa setiap orang harus berkembang sepenuhnya, kemampuan yang dimilikinya (goble, 1987). Kebutuhan psikologis untuk menumbuhkan , mengembangkan dan menggunakan kemampuannya secara penuh olehmaslow disebut “aktualisasi diri”

B. Kebutuhan remaja dalam perkembangannya
            Kekhasan dalam perkembangan fase remaja dibandingkan dengan fase perkembangan lainnya membawa konsekuensipada kebutuhan yang khas pula pada mereka
C. Perbedaan kebutuhan remaja usia sekolah menengah
            Setiap manusia melakukan dalam rangka memenuhi kebutuhan (needs) hidupnya. Murray mengelompokkan menjadi dua kelompok besar, yaitu viscerogenic dan psychogenic.kebutuhan viscerogenic adalah kebutuhan secara fisiologi, yaitu kebutuhan untuk makan,minum,tidur,bernafas. Kebutuhan psychogenic adalah kebutuhan social atau social motives


BAB VI
PERKEMBANGAN KONSEP DIRI
A.    Pngertian konsep diri
Konsep diri didefinisikan secara berbedaoleh para ahli, santrock (1996) menggunakan istilah konsep diri mengacu pada evaluasi bidang tertentu dari diri sendiri.Atwater (1987) menyebutkan bahwakonsep diri adalah keseluruhan gambaran diri, yang meliputi persepsi seseorang tentang diri, perasaan keyakinan dan nilai-nilai yang berhubungan dengan dirinya.
Konsep diri dapat digambarkan sebagai system oprasi yang menjalankan computer mental yang mempengaruhi kemampuan berfikir seseorang.Setelah ter-install, konsep diri akan masuk ke pikiran bawah sadar dan akan berpengaruh terhadap tingkat kesadaran seseorang pada sewaktu waktu.
B.     Dimensi konsep diri
Para ahli psikologi juga berbedapendapat dalam menetapkan dimensi-dimensi konsep diri, meskipun menggunakan istilah yang berbeda-beda.Calhoun dan Acocella (1990) misalnya, menyebut kan 3 dimensi utamadari konsep diri yaitu: dimensi pengetahuan,dimensi pengharapan,dimensi penilaian.
Pengetahuan,Dimensi pertama dari konsep diri adalah apa yamg kita ketahui tentang diri sendiri atau penjelasan dari “siapa saya” yang akan memberi gambaran tentang diri saya.Pengerlihatan tentang diri kita hanyalah merupakan rumusan,definisi atau versi subjektif pribadi kita tentang diri kita sendiri.
Harapan,Dimensi kedua dari konsep diri adalah dimensi harapan atau diri yang di cita-citakan dimasa depan. Ketika kita mempunyai sejumlah pandangan tentang siapa kita  sebenarnya, pada saat yang sama kita kita juga mempuyai sejumlah pandanganlain tetang kemungkinanmenjadi apa kita di masa mendatang. Oleh sebab itu, dalam menetapkan standart diri ideal haruslah lebih realistis,sesuai dengan potensi atau kemampuan diri yang dimiliki.
Penilaian,Dimensi ketiga konsep diri adalah penilaian kita terhadap diri kita sendiri. Penilaian diri sendiri merupakan pandangan kita tentang harga atau kewajaran kita sebagai pribadi
C.     Faktor-faktor yang mempengaruhi konsep diri
Konsep diri adalah inti dari pada pola kepribadian atau gambaran yang dimiliki orang tentang dirinya (Hurlock, 1993) adalah menjelaskan pandangan, penilaian, dan perasaan individu mengenai dirinya yang timbul sebagai hasil dari suatu interaksi social sebagai konsep diri.
D.    Perkembangan Konsep diri
Konsep diri bukanlah sesuatu yang dibawa sejak lahir. Kita tidak dilahirkan dengan konsep diri tertentu. Bahkan ketika kita lahir, kita tidak memiliki konsep diri, tidak memiliki pengetahuan tentang diri, dan kita tidak memiliki pengharapan bagi diri kita sendiri, serta tidak memiliki penilaian apapun terhadap diri kita sendiri.
E.     Karakteristik konsep diri remaja
Ketika anak-anak memasuki masa reamaja, konsep diri mereka mengalami perkembangan yang sangat kompleks dan melibatkan sejumlah aspek dalam diri mereka.
F.      Konsep diri dan perilaku
Konsep diri mempunyai peranan penting dalam menentukan tingkah laku seseorang. Bagaimana seseorang memandang dirinya akan tercermin dari keseluruhan perilakunya. Artinya, perilaku individu akan selaras dengan cara individu memandang dirinya sendiri. Apabila individu memandang dirinya sebagai orang yang tidak mempunyai cukup kemampuan untuk melakukan suatu tugas, maka seluruh perilakunya akan menunjukkan ketidakmampuannya tersebut.
G.    Konsep diri dan prestasi belajar
Sejumlah ahli psikologi dan pendidikan berkeyakinan bahwa konsep diri dan prestasi belajar mempunyai hubunganyang erat, Nylor (1972) misalnya, mengemukakan bahwa banyak penelitian yang membuktikan hubungan positif yang kuat antara konsep diri dengan prestasi belajar di sekolah. Siswa yang memiliki konsep diri positif, memperlihatkan prestasi yang baik di sekolah, atau siswa yang berprestasi tinggi di sekolah memiliki penilaian diri yang tinggi,serta menunjukan hubunganantar pribadi yang positif pula.
















BAB VII
PENYESUAIAN DIRI DAN FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHINYA

           
A.    Pengertian penyesuaian diri
Penyesuaian diri dalam bahasa aslinya dikenal dengan istilah adjustment atau personel adjustment.pengertian penyesuaian diri menurut sekneiders dapat di tinjau dari tiga pandangan yaitu:
1.      Penyesuaian diri sebagai adaptasi(adaptation)
2.      Penyesuaian diri sebgai bentuk konfornitas (conformity)
3.      Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan (mastery)

Penjelasan leih rincinya sebagaimana dijelaskan berikut ini.
1.      Penyesuaian diri sebagai adaptasi(adaptation)
Ditinjau dari latar belakang perkembangannya, pada mulanya penyesuaian diri diartikan sama dengan adaptasi. Pada hal adaptasi ini pada umumnya lebih mengarahkan pada penyesuaian diri dalam arti fisik,fisiologis.
2.      Penyesuaian diri sebagai bentuk konfornitas(conformity)
Ada juga penyesuaian diri di artikan sama dengan penyesuaian yang mencakup konfornitasterhadap suatu norma.pemaknaan penyesuaian diri seperti ini pun terlalubanyak membawa akibat lain
3.      Penyesuaian diri sebagai usaha penguasaan(mastery)
Sudut pandang berikutnya adalah bahwa penyesuaian diri dimaknai sebagai usaha penguasaan(mastery), yaitu kemampuan untuk merencanakan dari mengorganisasikan respons dalam cara-cara tertentu sehingga konflik-konflik,kesulitan dan frustasi tidak terjadi

B.     Proses penyesuaian diri
Proses penyesuaian diri yang dikemukakan Sebmenders(1984) setidaknya ada tiga unsur yaitu:
1.      Motivasi
Factor motivasi dapat di katakan sebagai kunci untuk memahami proses penyesuaian diri. Motivasi, sama halnya dengan kebutuhan, perasaan dan emosi merupakan internal yang menyebabkan ketegangan dan ketidak seimbangandalam organism.
2.      Sikap terhadap realitas dan proses penyesuaian diri
Berbgai aspek penyesuaian diri ditemukan oleh sikap dan cara individu bereaksi terhadapm manusia sekitarnya, benda-benda dan hubungan-hubungan yang membentuk realitas.



3.      Pola dasar proses penyesuaian diri
Dalam penyesuaian diri sehari-hariterhadap suatu pola dasar penyesuaian diri misalnya, seorang anak membutuhkan kasih sayangdari orang tuanya yang selalu sibuk

C.     Karakteristik penyesuaian diri remaja
Penyesuaian diri remaja memiliki karakteristik yang khas, adapun karakteristik penyesuaian diri remaja tersebut adalah sebagai berikut:
1.      Penyesuaian diri remaja terhadap peran dan identitasnya
2.      Penyesuaian diri remaja terhadap pendidikan
3.      Penyesuaian diri remaja terhadap kehidupan
4.      Penyesuaian diri remaja terhadap norma social
5.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan waktu luang
6.      Penyesuaian diri remaja terhadap penggunaan uang
7.      Penyesuaian diri remaja terhadap kecemasan konflik dan frustasi

D.    Factor –factor yang mempengaruhi proses penyesuaian remaja

1.      Kondisi fisik
a.       Hereditas dan konstitusi fisik
Dalam mengidentifikasi pengaruh hereditas terdapat penyesuaian diri lebih digunakan pendekatan fisik karena hereditas di pandang lebih dekat dan takterpisahkan dari mekanisme fisik.
b.      Sistem utama tubuh
Termasuk kedalam system utama tubuh yang memiliki pengaruh terhadap penyesuaian diri adalah system syaraf, kelenjar dan otak.
c.       Kesehatan fisik
Penyesuaian diri seseorang akan lebih mudah dilakukan dan di pelihara dalam kondisi fisik yang seha dari pada yang tidak sehat

2.      Kepribadian
a.       Kemauan dan kemampua untuk berubah
b.      Pengaturan diri
c.       Realisasi diri
d.      Intelegensi



3.      Edukasi/pendidikan
a.       Belajar
Kemauan belajar merupakan unsure penting karena proses belajar akan terjadi ketika ada kemauan, ketika tidak ada kemauan individu tidak akan berhasih dalam belajar
b.      Pengalaman
Pengalaman menyehatkan adalah peristiwa-peristiwa yang dialami oleh individu dan dirasakan sebagai sesuatu yang menghasilkan dan bahkan dirasa ingin mengulangnya kembali
c.       Latihan
Latihan merupakan proses belajar yang diorientasikan kepada perolehan keterampilan atau kebiasaan.

d.      Determinasi diri
Determinasi diri merupakan factor yang sangat kuat yang dapat diunakan untuk kebaikan atau untuk keburukan mencapai penyesuaian diri secara tuntas atau untuk merusak diri sendiri.

4.      Lingkungan
a.       Lingkungan keluarga
b.      Lingkungan sekolah
c.       Lingkungan masyarakat

5.      Agama dan budaya
Agama berkaitan dengan factor budaya. Agama memberikan sumbangan nilai-nilai keyakinan, praktik-praktik yang memberikan makna sangat mendalam, tujuan serta kesetabilan dan keseimbangan hidup individu.









BAB VIII
PERMASALAHAN YANG DI TIMBULKAN PADA MASA REMAJA PADA USIA MENENGAH

A.    Masalah-masalah yang mungkin timbul bertalian perkembangan fisik dan psikomotorik

1.      Adanya variasi yang mencondong dalam tempo dan irama serta kesepakatan laju perkembangan fisik antara individual atau kelompok
2.      Perkembangan ukuran tinggi dan berat yang kurang proposional juga dapat membawa akses psikologi
3.      Perubahan suara dan peristiwa menstruasi dapat juga menimbulkan gejala-gejala emosional tertentu seperti perasaan malu.

B.     Masalah yang timbul bertalian dengan perkembangan perilaku social,moralitas dan keagamaan:
1.      Ketertarikan hidup dalam geng yang tidak terbimbing mudah menimbulkan kenakalan remaja berbentuk perkelahian, dan bentuk anti social lainnya.
2.      Konflik dengan orang tua yang mungkin berakibat tidak senang dirumah bahkan ada yang lari meninggalkan rumah
3.      Melakukan perbuatan-perbuatan yang justru bertentangan dengan norma masyarakat atau agamanya, seperti mabuk,terlibat penyalahgunaan narkoba.











C.    Masalah tawuran remaja

1.      Penertian tawuran
Tawuran adalah perkelahian atu tindakan kekerasan yang dilakukan oleh sekelompok masyarakat yang disebab kan kurangnya komunikasi antar pihak terkait dalam penyelesaian suatu permasalahan

2.      Factor yang menyebabkan tawuran
a.      Factor internal
1.      Lemahnya pertahanan diri
2.      Kurangnya kemampan dalam menyesuaikan diri
3.      Kurangnya dasar-dasar keimanan didalam diri pelajar
b.      Factor eksternal
1.      Factor lingkungan yang tidak kondusif
2.      Factor lingkungan sekolah
3.      Factor guru
4.      Factor geng
5.      Factor ekonomi

3. Upaya pencegahan dan mengatasi masalah tawuran
            Ada beberapa hal yang bisa dijadiakan tolok ukr upaya dalam mencegah, dan bahkan menyelesaikan permasalahan tawuran ini dengan berbagai cara termasuk berbagi peran secara bertanggung jawab.
1.      Keteladanan keluarga
2.      Peran sekolah
3.      Peran lingkungan social
4.      Kebijakan pemerintah









BAB IX
IMPLIKASI PERKEMBANGAN ANAK USIA SEKOLAH MENENGAH TERHADAP PENYELENGGARAAN PENDIDIKAN
A. implikasi perkembangan fisik dan perilaku psikomotorik
            Sebagaimana dijelaskan sebelumnya bahwa perkembangan fisi pada usia remaja terutama remaja awal berlangsung sangat cepat.Kecepatan perkembangan fisik ini sering menyebabkan kekurangseimbangan pada proporsi tinggi dan berat.

B. implikasi perkembangan bahasa dan perilaku koqnitif
            Pada usia remaja tumbuh keinginan untuk mempelajari dan menggunakan bahasa asing pada kelompoknya.Remaja menggunakan bahasa yang hanya dipahami oleh anggota kelompok mereka yaitu bahasa sandi ataupun bahasa prokem

C. implikasi perilaku social,moralitas dan keagamaan
            Karakteristik perilaku social siswa sekolah menengah adalah adanya kecenderungan ambivalensi keinginan menyendiri dengan keinginan untuk bergaul dengan banyak teman, dan ambivalensi antara keinginan untuk bebas dari dominasi pengaruh orang tua dengan kebutuhan bimbingan dan bantuan orang tua lainnya

D. implikasi perkembangan konsep diri
            Konsep diri sangat menentukan dalam proses pendidikan dan pretasi belajar peserta didik, anak yang mengalami masalah  di sekolah bnyak yang berhubungan dengan konsep diri, dan pada umumnya mereka mempunyai konsep diri yang rendah.Oleh sebab itu guru perlu melakukan barbagai usaha untuk mengembangkan dan meningkatkan konsep diri anak.














Kelebihan Buku
1.      Berdasarkan buku yang saya baca  bahwa buku ini memiliki kelebihan atau keunggulan dalam buku yaitu bahasa yang digunakan sangat jelas sehingga mudah untuk dipahami.
2.      Materi-materi dalam pembelajaran sangat bagus bagi kita sebagai calon guru, karena kita banyak belajar dari materi-materi tersebut.
4.      Memiliki banyak keilmuan-keilmuan yang kita tidak tahu menjadi tahu.
5.      Memiliki rangkuman dan latihan disetiap akhir BAB.
6.      Sampul nya bagus, dan menarik.
7.      Miliki daftar isi, kata pengantar.
8.  Miliki variasi tulisan, contoh nya tulisan miring, tanda kutip, dan ada perbedaan.
9.  Tulisan antara bab baru atau judul besar (ditebalkan tulisannya).

Kelemahan Buku
1.      Pertama dalam gaya bahasa yaitu begitu sulit, karena mimilki basaha-bahasa asing. Seperti bahasa inggris, karena tak semua orang mengerti tidak bahasa itu sehingga membuat pembaca kurang tertarik dalam membacanya.
2.      Desain dalam tulisan kurang kratif karena hanya ada warna hitam ditulisan itu, sehingga pembaca mudah bosan.
3.      Pembahasan begitu banyak, sehingga membuat bosan. Karena intinya sudah ada dipembahasan sebelumnya. Atau buku ini terlalu luas cakupannya sehingga sulit untuk dimengerti.
4.      Buku ini banyak membahas tentang pendapat ahli, sehingga penulis hanya mengambil dari ahli-ahli saja dan tidak berpedoman dari pemikiran sendiri.
5.      Harga nya terlalu mahal, sehingga mahasiswa sulit membayar.
6.      Kesimpulan dalam akhir buku tidak ada, karena mengakibatkan pembaca tidak bisa menyimpulkan isi buku tersebut.
7.   lem bukunya tidak kuat sehingga mudah rusak



Kesimpulan
      Bahwa perkembangan peserta didik adalah proses perubahan individu yang bersifat dinamis kearah kesempurnaan secara terus – menerus sejak lahir hingga akhir hayat.
      Peserta didik adalah semua komponen mayarakat yang belajar dan mengembangkan diri melalui prosedur – prosedur, baik prosedur formal maupunnonformal.

1 komentar:

  1. jika ada yang kurang komen aja supaya bisa saya perbaiki. sekian dan terimakasih

    BalasHapus